tertib berlalu lintas bagi pelajar
Karawang- Sesuai arahan dari Kapolres Karawang, Unit Dikyasa Sat Lantas Polres Karawang melaksanakan kegiatan Police goes to school untuk bersama-sama mengajak siswa siswi SMP PGRI Klari tertib berlalu lintas dan meningkatkan etika dalam berlalu lintas, Rabu (3/8/2022). Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono melalui Kasat Lantas Polres Karawang, AKP LD Habibi Ade Jama menjelaskan bahwa
Gunamenumbuhkan disiplin berlalu lintas sejak dini, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sawahlunto yang dipimpin oleh Kasat Lantas IPTU IRAWADY, S.H., M.H., gencar mensosialisasikan aturan dan tata tertib lalu lintas bagi pelajar dikota Sawahlunto. Ikut mendampingi KBO Sat Lantas IPDA WAHYULI AMRA, S.H., Kanit Kamsel AIPDA ASRI JONI, S.H.,M.H., dalam memberikan Sosialisasi Tertib Berlalu
AKBPAndi: Pelajar Penyumbang Angka Kriminal Lantas Terbanyak Taliwang, KOBAR - Dalam rangka menciptakan ketertiban berkendara di jalan raya, dan menekan angka kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) di bumi pariri lema bariri. Kepolisian Resort Kabupaten Sumbawa Barat (Polres KSB) mengajak para pelajar agar tertib
Fungsidari Tata Tertib Lalu Lintas Sepeda Motor Ketika Berkendara Di Jalan Raya sebenarnya sangat baik sekali. Dengan mengetahui Tata Tertib Lalu Lintas Sepeda Motor Ketika Berkendara Di Jalan Raya, sehingga kita bisa saling menghargai sesama. Baik itu antar pengendara maupun dengan pejalan kaki dan pesepeda di jalan raya.
PAPUADALAMBERITACOM. MANOKWARI - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Manokwari kembali menggelar Kamis berbagi dan sosialisasi tertib lalu lintas bagi pelajar yang melintas di pusat Kota Manokwari tepatnya depan Gereja Ebenhaeser Fanindi, Manokwari, Kamis (24/3/2022) pagi.
Site De Rencontre Parents Solo Gratuit. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Penggunaan kendaraan bermotor semakin sering digunakan disetiap kalangan, terutama kalangan remaja. Tujuannya pun bermacam-macam, salah satunnya untuk berangkat dibawah umur sudah menjadi fenomena di masyarakat, mulai di kota-kota besar hingga di pedesaan, kita kerap disuguhkan dengan maraknya pengguna kendaraan terutama motor dibawah umur para pengendara dibawah umur tidak sadar sebenarnya bahaya tengah menghampirinya, ia juga tidak peduli sedang melakukan sebuah pelanggaran. Bahayanya lagi, pengendara dibawah umur ini juga tidak mengindahkan kelengkapan pengaman kendaraan seperti helm standar. Selain itu, ada kecenderungan mengendarai kendaraan bermotor dengan kecepatan tinggi bahkan ugal-ugalan. Kewajiban orang tualah yang seharusnya untuk memperhatikan anak-anaknya yang belum cukup umur, agar tidak mengendarai motor atau mobil. Orang tua sangat berperan dalam mendidik dan menjaga keselamatan anak mereka dari peristiwa yang tidak mereka inginkan terjadi terhadap anak-anak mereka dalam mengendarai perhatian yang diberikan oleh orangtua kepada anaknya untuk membatasi, bahkan seharusnya melarang anaknya membawa kendaraan motor, juga perlu bantuan turut serta dari pihak sekolah untuk memperketat peraturan sekolah, serta pihak kepolisian, maka siswa seharusnya tidak akan berani untuk membawa kendaraan kesekolah. Seharusnya semua sekolah yang ada di kota langsa melarang keras untuk membawa kendaraan kesekolah, baik ditingkat SMA, SMK, SMP maupun SD, untuk menghindari terjadinnya hal-hal yang tidak di inginkan di jalan pihak sekolah dan orangtua yang memperhatikan anaknya, agar tidak menggunakan kendaraan bermotor kesekolah atau kemanapun juga, perlu bantuan dari pihak kepolisian kota langsa untuk senantiasa melakukan razia dan pengenalan kepada pelajar tentang bahaya penggunaan kendaraan bermotor untuk para disisi lain, penggunaan sepeda motor kesekolah ada sisi baiknya, tapi dampak negatifnya lebih banyak. Jika mengacu kepada undang-undang lalu lintas, para pelajar tersebut melanggar hukum, karena tidak memiliki SIM, belum cukup umur, banyak yang menggunakan helm, menggunakan knalpot bising, ugal-ugalan di jalan raya, sehingga disamping membahayakan diri sendiri, juga membahayakan orang lain. Untuk meminimalisasi pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar, disamping perlu ketegasan dari aparat kepolisian hal yang tidak kalah penting adalah perlu ketegasan dari orang tua dan sekolah untuk melarang siswa membawa sepeda motor ke sekolah, pemerintahpun perlu menyediakan Bus sekolah. Dengan adannya pendidikan lalu lintas bagi pelajar, mudah-mudahan dapat membangn budaya sadar tertib berlalu lintas sejak dini, karena karakter bangsa selah satunnya dapat dilihat dari perilakunnya dijalan kami para pelajar membawa atau mengendarai kesekolah itu ada baiknnya dan tidak baiknnya, baiknya membawa atau mengendarai sepeda motor, menjadi aktivitas kami sehari-hari berjalan dengan lancar pergi kesekolah, tetapi aktivitas itu tentu akan terhambat jika tidak berhati-hati dalam mengendarai, tidak baiknya karena belum memiliki SIM, masih dibawah umur, dan juga membahayakan saat mengemudi bagi pelajar di jalan raya. – Ucap pelajarKami dari pihak sekolah, sudah mengimbau kepada pelajar tidak dianjurkan bawa sepeda motor, karena tidak sesuai norma, karena pelajar belum cukup umur, belum mempunyai SIM Surat Izin Mengemudi dan belum memenuhi stanar pengendara, sementara para pelajar yang belum memiliki SIM dari aspek hukumnya dilarang mengemudikan kendaraan bermotor, karena akan membahayakan keselamatan diri-sendiri maupun orang lain dijalan, jika umurnya sudah cukup tidak masalah, tetapi harus memiliki SIM, dan juga diberikan pengertian saat cara berkendara yang aman dan harus mematuhi seluruh peraturan lalu lintas atau rambu dijalan raya. – Ucap Guru sekolah 1 2 Lihat Hukum Selengkapnya
Au Québec, retour à l’école » fait automatiquement penser à autobus scolaire ». Avec l’automne qui marque le début des classes, il faut anticiper la présence en grand nombre de ces véhicules jaunes sur nos routes. En vue de bien s’y préparer, il convient de rappeler les règles relatives au transport des écoliers et de souligner la sévérité des sanctions en cas d’infraction. Conduite à adopter Feux jaunes obligation de ralentir et de se préparer à arrêter Feux rouges et panneau d’arrêt obligation de s’arrêter à une distance de cinq 5 mètres Exception terre-plein Feux jaunes obligation de ralentir Les conducteurs des autobus scolaires signalent à l’avance au moyen des feux jaunes leur intention de s’immobiliser sous peu, notamment afin de permettre aux écoliers de monter à bord ou de descendre du véhicule1. Lorsque ces feux sont allumés, les autres usagers de la route doivent se préparer à arrêter. Ils sont dès lors dans l’obligation de ralentir, et ce, qu’ils soient situés à l’avant de l’autobus en sens inverse ou à l’arrière de celui-ci. Les feux jaunes visent à éviter les manœuvres de freinage brusques ou d’accélération et de manière plus générale à ralentir la circulation pour assurer la sécurité des écoliers. Toutefois, nombreux sont ceux qui font fi de cet avertissement et qui s’empressent de dépasser l’autobus, commettant alors une infraction. En effet, les tribunaux ont établi que la règle à respecter est la même que celle devant être suivie par les automobilistes s’apprêtant à traverser une intersection dont les feux ont passé au jaune le conducteur doit immobiliser son véhicule, à moins qu’il ne soit engagé dans une manoeuvre de dépassement ou de croisement ou soit si près de l’autobus qu’il lui serait impossible d’immobiliser son véhicule sans danger2. Feux rouges et panneau d’arrêt arrêt obligatoire Lorsque les feux rouges intermittents sont activés ou lorsque le panneau d’arrêt est déployé, les conducteurs d’un véhicule routier ainsi que les cyclistes doivent s’immobiliser à une distance de plus de cinq 5 mètres de l’autobus scolaire. L’emplacement de l’usager de la route par rapport à l’autobus est sans incidence. Que celui-ci soit situé directement derrière l’autobus ou face à ce dernier dans la direction opposée, il est dès lors dans l’obligation de s’immobiliser complètement. Toutes manœuvres de dépassement ou de croisement constituent une infraction à l’article 460 alinéa 1 du Code la sécurité routière3 ci-après Code ». Si au moment où les feux rouges sont activés ou le panneau est déployé, l’usager se trouve à une distance moindre de cinq 5 mètres de l’autobus, notamment parce qu’il s’est engagé le long d’une file d’autobus scolaires4 en vue de les dépasser, il demeure dans l’obligation de s’immobiliser immédiatement, c’est-à-dire là où son véhicule se trouve. Exception du terre-plein Il existe une exception à l’obligation d’immobiliser son véhicule lorsque les voies de circulation sont séparées par un terre-plein5, ce dernier assurant suffisamment la protection des écoliers pour permettre aux usagers de la route en sens inverse de poursuivre leur chemin. Pénalité en cas d’infraction ● Amende de 200 à 300 $ pour les automobilistes ● 9 points d’inaptitude pour les automobilistes ● Amende de 80 à 100 $ pour les cyclistes Tant les cyclistes que les automobilistes doivent garder à l’esprit en permanence les règles de prudence en lien avec les autobus scolaires, puisque tous deux sont visés par l’infraction de l’article 460 du Code. Chez les automobilistes, le dépassement d’un autobus scolaire est lourd de conséquences. Le contrevenant risque de voir inscrire neuf 9 points d’inaptitude6 à son dossier de conduite et est passible d’une amende allant de 200 $ à 300 $, plus frais applicables7. Le nombre de points pour ce type d’infraction est particulièrement élevé. Pour plusieurs, notamment les titulaires d’un permis d’apprenti-conducteur, d’un permis probatoire ou d’un permis de conduire âgés de moins de 23 ans8, une telle pénalité résulte en une suspension immédiate du permis de conduire, et ce, pour une période minimale de 3, 6 ou 12 mois, selon le type de permis et les antécédents au dossier de conduite9. Au surplus, il convient de souligner qu’un nombre élevé de points d’inaptitude emporte d’autres répercussions négatives, notamment l’augmentation du coût de renouvellement de permis et de la prime d’assurance automobile. Pour sa part, le cycliste fautif s’expose à une amende de 80 à 100 $, sans risque de se voir imputer des points d’inaptitude10. Statistiques et solutions La réglementation en lien avec les autobus scolaires fait partie des plus malmenées. Les règles interdisant le dépassement d’un autobus arrêté n’ont rien de nouveau, et pourtant, elles sont enfreintes quotidiennement par un nombre alarmant de conducteurs pressés, et ce, au détriment de la sécurité des écoliers qui montent et descendent du véhicule. Chaque année, plus de 1 000 contraventions sont données à des automobilistes ayant omis de se conformer aux signaux d’arrêt11, ce qui est bien en dessous du nombre réel d’infractions commises. En 2018, Le ministère des Transports a mis en place un projet pilote visant à évaluer le nombre d’infractions commises chaque jour en lien avec les règles de sécurité des autobus scolaires12. Pour ce faire, des autobus ont été munis de caméras conçues pour enregistrer les dépassements illégaux. Les résultats sont alarmants en moyenne chaque autobus subit dépassements illégaux par jour13. Récemment, la province d’Ontario a manifesté son intention de modifier sa loi afin que de telles images soient suffisantes à elles seules pour prouver l’infraction14. Il s’agit là d’une solution pour enrayer ce phénomène que le Québec pourrait également adopter. La prudence est donc de mise. Rédigé avec la collaboration de Madame Abegaëlle Duval, étudiante en droit. 1 TRANSPORT QUÉBEC, Règles de circulation spécifique aux autobus et aux minibus, Québec, Gouvernement du Québec. 2 Code de la sécurité routière, RLRQ, c. ci-après art. 361 et 460; Joliette Ville de c. Croisetière, 2007 QCCM 160; Directeur des poursuites criminelles et pénales c. Beaulieu, 2018 QCCM 155. 3 Code de la sécurité routière, préc., note 2. 4 Laval Ville de c. Desnoyers, 2006 QCCM 353. 5 Art. 160 al. 2 6 Règlement sur les points d’inaptitude, c. r. 37. 7 Art. 510 8 Règlement sur les points d’inaptitude, préc., note 5, art. 5 et 9 SOCIÉTÉ DE L’ASSURANCE AUTOMOBILE, Les points d’inaptitude, Québec, Gouvernement du Québec. 10 Art. 504 11 François TARDIF, Les infractions et les sanctions reliés à la conduite d’un véhicule routier 2008-2017, Service de la recherche en sécurité routière, Société de l’assurance automobile, janvier 2019, p. 12. 12 TRANSPORT QUÉBEC, Québec salue la mise en place d’un projhet pilot visant à documenter la sécurité des écoliers, Québec, Gouvernement du Québec, 23 février 2018. 13 COMITÉ DE SUIVI DU PROJET DE BUSPATROUILLE CONCERNANT L’UTILISATION DE SYSTÈMES DE VIDÉO AUTOMATISÉS SUR LES AUTOBUS SCOLAIRES, Rapport d’analyse, Québec, Gouvernement du Québec, 3 aout 2018, 14 Andrew GRAHAM, “School bus camera footage alone to be enough to prosecute drivers in court”, 25 avril 2019, Global News.
TANJUNGBALAI, METRODAILY – Pelajar diharapkan menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas di lingkungan sekolah dan keluarga. Untuk itu, Satuan Lalu Lintas Satlantas Polres Tanjungbalai mensosialisasikan tertib berlalu lintas kepada pelajar. Kegiatan sosialisasi tertib berlalu lintas tersebut dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kota Tanjungbalai, Selasa 12/7/2022 pagi. Kapolres TanjungbaIai AKBP Triyadi SH SIK melalui Kasat Lantas, AKP Hotlan Wanto Siahaan SH mengatakan, kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan khusus bagi pelajar yang ke sekolah dengan menggunakan sepeda motor. Para pelajar, dihimbau agar melengkapi pengaman saat berkendaraan berupa helm, kaca spion, serta tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas maupun traffic light. “Sosialisasi berlalu lintas itu dilengkapi dengan simulasi tehnik mengendarai sepeda motor di jalan raya dengan menggunakan mesin simulator dan menyampaikan materi. Bagi pelajar SMA apabila usianya belum mencapai 17 tahun dan tidak memiliki Surat Izin Mengemudi SIM-C, dilarang untuk membawa sepeda motor saat ke sekolah maupun di luar sekolah,” ujar AKP H W Siahaan. Pada kesempatan itu, para pelajar SMK Negeri 1 juga dihimbau agar tidak terlibat dalam aksi kebut-kebutan maupun balapan liar di jalanan maupun aksi tawuran sesama pelajar dengan siswa dari sekolah yang lain. Karena dapat membahayakan diri sendiri serta orang lain yang menggunakan jalan umum. Hasil dari kegiatan sosialisasi tertib berlalu lintas itu diharapkan, para pelajar akan menjadi pelopor dalam keselamatan berlalulintas di lingkungan sekolah dan keluarga. Personil Satlantas Polres Tanjungbalai yang turut melaksanakan kegiatan sosialisasi tersebut adalah Kasat Lantas Polres Tanjungbalai bersama Kanit Kamsel dan seluruh personil unit Kamsel Polres Tanjungbalai. gia/md TANJUNGBALAI, METRODAILY – Pelajar diharapkan menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas di lingkungan sekolah dan keluarga. Untuk itu, Satuan Lalu Lintas Satlantas Polres Tanjungbalai mensosialisasikan tertib berlalu lintas kepada pelajar. Kegiatan sosialisasi tertib berlalu lintas tersebut dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kota Tanjungbalai, Selasa 12/7/2022 pagi. Kapolres TanjungbaIai AKBP Triyadi SH SIK melalui Kasat Lantas, AKP Hotlan Wanto Siahaan SH mengatakan, kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan khusus bagi pelajar yang ke sekolah dengan menggunakan sepeda motor. Para pelajar, dihimbau agar melengkapi pengaman saat berkendaraan berupa helm, kaca spion, serta tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas maupun traffic light. “Sosialisasi berlalu lintas itu dilengkapi dengan simulasi tehnik mengendarai sepeda motor di jalan raya dengan menggunakan mesin simulator dan menyampaikan materi. Bagi pelajar SMA apabila usianya belum mencapai 17 tahun dan tidak memiliki Surat Izin Mengemudi SIM-C, dilarang untuk membawa sepeda motor saat ke sekolah maupun di luar sekolah,” ujar AKP H W Siahaan. Pada kesempatan itu, para pelajar SMK Negeri 1 juga dihimbau agar tidak terlibat dalam aksi kebut-kebutan maupun balapan liar di jalanan maupun aksi tawuran sesama pelajar dengan siswa dari sekolah yang lain. Karena dapat membahayakan diri sendiri serta orang lain yang menggunakan jalan umum. Hasil dari kegiatan sosialisasi tertib berlalu lintas itu diharapkan, para pelajar akan menjadi pelopor dalam keselamatan berlalulintas di lingkungan sekolah dan keluarga. Personil Satlantas Polres Tanjungbalai yang turut melaksanakan kegiatan sosialisasi tersebut adalah Kasat Lantas Polres Tanjungbalai bersama Kanit Kamsel dan seluruh personil unit Kamsel Polres Tanjungbalai. gia/md
Kupang ANTARA - Kepolisian Resor Polres Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur memberikan edukasi keselamatan lalu lintas bagi pelajar Madrasah Aliah Negeri Labuan Bajo dalam program Police Goes to School. "Kami ingin memberikan pemahaman kepada pelajar tentang tertib berlalu lintas guna mengantisipasi terjadinya pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Manggarai Barat Iptu Royke Weridity di Labuan Bajo, Selasa, 6/6/2023. Police Goes to School merupakan program gagasan Polri dalam bentuk pendidikan di sekolah oleh anggota Polri melalui metode antara lain sosialisasi, ceramah, dan seminar. Program itu bentuk upaya Polri memupuk kedekatan dengan masyarakat, khususnya para pelajar, sekaligus menanamkan tradisi dan budaya tertib berlalu lintas di jalan raya guna menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas yang aman dan nyaman kepada para pelajar. Police Goes to School dilaksanakan di sekolah-sekolah dalam wilayah hukum Polres Manggarai Barat. Dalam edukasi yang dibawakan oleh Kepala Unit Kamsel Satlantas Polres Manggarai Barat Ipda I Nyoman Budatenaya itu, Polres Manggarai Barat menyampaikan tentang pentingnya tertib berlalu lintas, pengenalan rambu lalu lintas dan larangan balap liar, serta pemberian imbauan mencegah anak di bawah umur mengendarai sepeda motor. Royke mengatakan penyebarluasan informasi dalam Police Goes to School upaya Polri menanamkan budaya tertib berlalu lintas sejak dini. "Kita berharap program ini berdampak nyata agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di jalan raya," katanya. Baca juga Bupati Mabar ingatkan sekolah fokus pembenahan dapodik Dia mengimbau para pelajar untuk menaati aturan berlalu lintas sehingga tidak terjadi kecelakaan. Baca juga Polres Mabar dapat 25 kendaraan listrik setelah KTT ASEAN "Kami berharap kaum milenial tertib dalam berlalu lintas dan turut serta dalam meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar tentang aturan berlalu lintas," katanya.
Rambu Lalu Lintas Pelajar dapat dikategorikan sebagai anak. Anak, menurut Undang-Undang Perlindungan Anak, adalah seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Peraturan lalu lintas apakah yang wajib diketahui oleh seorang pelajar? Pasal 77 ayat 1 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyatakan para pengendara kendaraan bermotor wajib memiliki Surat Izin Mengemudi SIM dan Pasal 44 ayat 2 huruf a menyatakan batas usia minimal untuk memiliki SIM adalah 17 tahun. Maka hal utama yang harus diperhatikan adalah seorang pelajar yang ingin mengendarai sepeda motor harus memiliki SIM. Seorang pelajar hanya dapat memliki SIM jika dia berumur minimal 17 tahun. Jika tidak maka pelajar tidak dapat memliki SIM. Berikutnya yang terpenting adalah perihal rambu-rambu lalu-lintas yaitu 1. Rambu PeringatanRambu peringatan digunakan untuk menyatakan peringatan bahaya atau tempat berbahaya pada jalan di depan pemakai jalan. 2. Rambu LaranganRambu larangan digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pemakai jalan. 3. Rambu PerintahRambu perintah digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh pemakai jalan 4. Rambu PetunjukRambu petunjuk digunakan untuk menyatakan petunjuk mengenai jurusan, jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai jalan. TIM HUKUM BACA JUGA Macam-Macam Penggolongan SIMKecelakaan Lalu Lintas yang Termasuk KejahatanFOTO Pengalihan Jalur Tendean-Warung Buncit Kecelakaan Tinggi karena Kurang Kesadaran MasyarakatPerlindungan Hukum Bagi Korban Kecelakaan Lalu LintasProses Hukum Kecelakaan Lalu LintasHukum Pidana Kecelakaan Lalu Lintas
tertib berlalu lintas bagi pelajar